Selasa, 03 April 2012

CERPEN : Arti Sebuah Sahabat

Aku bingung dan nggak enak sama Santi, gimana tidak, soalnya pacar Santi yang bernama Indra itu tiba-tiba penuh perhatian padaku. 
Aku bingung dan serba salah, sebagai seorang sahabat aku nggak mungkin menerima cintanya, karena aku nggak mau dituduh Santi merebut Indra darinya.Tapi ya ampun yang namanya Indra bikin aku serba salah deh..
"Win, kenapa kemarin nggak masuk, kenapa diam, kenapa gini, kenapa gitu, uh menyebalkan sekali. Dan lebih nekat lagi dia berani nulis surat cinta untukku, gila nggak, tapi tak kuhiraukan, entah dia nulis berapa kali tapi aku tak pernah membalasnya. Hingga pada suatu malam ya Tuhan beraninya dia datang kerumahku sendiri lagi." gila kamu, ada perlu apa kamu kemari", tanyaku ". kenapa surat-suratku tak pernah kau balas", katanya ", tidak dan tak akan pernah." jawabku tegas". kenapa", kau tahu kan Indra, Santi itu pacarmu dan dia sahabatku, mana sekelas lagi, jadi nggak mungkin aku mengkhianatinya." Ketahuilah Nia, aku sebenarnya tak bahagi dia disampingku, dia itu orangnya keras kepala, suka ngatur dan maunya menang sendiri, jadi rasanya aku nggak bisa jalan dengan dia seperti ini," katanya ", maafkan aku Indra, meskipun kau paparkan kejelekan Santi dihadapanku setinggi gunung aku nggak mungkin merebutmu darinya." "Tapi Nia bila aku disampingmu aku merasakan lain, aku bisa tenang dan damai disana," kata Indra. "Tidak Ndra, apapun alasannya aku tetap tak bisa menerimamu, jadi tolonglah aku Ndra, jangan kejar aku dan jangan harapkan apapun dariku, aku tak ingin dan nggak mau terbawa dengan masalahmu". kataku. " kulihat Indra pergi dengan sejuta kekecewaan, tapi itu lebih baik daripada aku bernasib sama seperti Santi. Dasar laki-laki.




(Elsa Tolok) untuk mu kawan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar