Selasa, 03 April 2012

Sang Pujaan (KG)

Duhai pujaanku,
Dengarkanlah ratapan-ratapan jiwaku
yang tak pernah jemu
melafalkan cinta dan kasih sayang
Duhai pujaanku,
raihlah tanganku lalu dekaplah
daku kedalam kehangatan api cintamu
Bakarlah aku hingga hancur-hancur
lumat tanpa bekas hingga tak ada lagi
yang sanggup memisahkanku dari cintamu

Demikianlah cinta suciku, yang tak pernah lekang
oleh kemarau dna tak sekalipun luntur oleh penghujan

Khalil Gibran (KG)

Ibu

Ibu adalah kata tersejuk yang dilantunkan
oleh bibir-bibir manusia
Ibu adalah sebutan terindah
kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan 
syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa


Ibu adalah segalanya, penegas kita dikala lara
impian kita dikala rengsa, rujukan kita dikala nista
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan
dan toleransi. Siapa yang kehilangan ibunya
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya


Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya...
matahari tak akan pernah meninggalkan bumi
sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak
syahdu tembang beburungan dan sesungaian


Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya
Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus
memelihara bebuahan dan bebijian


Ibu adalah jiwa Keabadian bagi semua wujud
penuh cinta dan kedamaian..


(Kahlil Gibran)


sebuah bel bukanlah bel bila engkau tidak membunyikannya
sebuah lagu bukanlah lagu bila engkau tidak menyanyikannya
cinta yang ada didalam hatimu tidak untuk berdiam saja dan tinggal disana
cinta bukanlah cinta bila engkau tidak memberikannya


Dunia ini laksana sebuah cermin, kebanyakan masalah yang kita punyai merupakan cerminan dari masalah yang kita miliki dengan diri sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar